Pembelajaran sebagai kegiatan untuk
mencapai tujuan instruksional, jenis dan prosedur kegiatannya, membutuhkan
rangkaian pemikiran yang cermat. Rangkaian pemikiran yang cermat itu,
diperlukan agar jenis dan prosedur kegiatan yang dipilih dan ditetapkan
nantinya mempunyai nilai fungsional yang tinggi sebagai alat untuk pencapaian
tujuan. Terlebih lagi,faktor-faktor yang ikut terlibatkan dalam kegiatan
pembelajaran sangat beranekaragam, maka kecermatan itu diperlukan, agar
koherensi hubungan antar faktor tersebut, dapat sinergis dalam pencapaian
tujuan. Kegiatan guru yang berkenaan dengan penelusuran, pemilihan jenis dan
prosedur kegiatan serta lain-lain pendukung kegiatan pembelajaran tersebut,
lazimnya disebut kegiatan pemilihan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran secara substansial
berwujud jenis dan prosedur kegiatan serta lain-lain yang merupakan implikasi
dari jenis dan prosedur yang menyertainya. Namun, makna strategi tidak
diletakkan pada jenis dan prosedur kegiatan itu sendiri, tetapi ada pada nilai
strategis-fungsional, berkenaan dengan fungsinya sebagai alat dan wahana
pencapaian tujuan pembelajaran. Nilai strategis-fungsional yang dimaksud,
diukur atas dasar kadar keefektifan dan keefisiensinya sebagai alat untuk
pencapaian tujuan pembelajaran. Jenis dan prosedur kegiatan yang tidak bernilai
strategis-fungsional untuk tercapainya tujuan, maka jenis dan prosedur kegiatan
tersebut tidak bermakna strategi.
Berkenaan dengan hal strategi pembelajaran,
dalam tulisan ini berisi paparan tentang jenis dan prosedur kegiatan
pembelajaran yang bernilai fungsional-strategis sebagai alat untuk pencapaian
tujuan instruksional. Lingkup paparan diawali dari penglihatan secara rinci
realita substansial kegiatan-kegiatan serta unsur-unsur yang di bangun dalam
proses pembelajaran. Kupasan konseptual tentang hakekat strategi dan
keterkaitannya dengan komponen lainnya diuraikan secara cermat untuk memudahkan
pemahaman pembaca. Paparan dilanjutkan ke kajian tentang prinsip-prinsip dan
pendekatan pembelajaran yang menjadi landasan asumsi dan paradigma dasar proses
pembelajaran. Pola dan model-model bangunan proses pembelajaran dipaparkan di
kajian berikutnya untuk acuan dalam penelusuran pola dan model pembelajaran yang
relevan dengan karakteristik tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Strategi
pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu strategi dan pembelajaran. Strategi
dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar
mengajar, strategi juga bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang telah digariskan. Oxford (1990)
menjelaskan strategi dalam hal dunia pendidikan dapat diartikan sebagai
penggunaan rencana, tahapan atau aksi secara sadar yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang objektif. Dalam dunia
pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Sanjaya, 2007 : 126).
Dalam konsep
teknologi pendidikan, dibedakan istilah pembelajaran (instruction) dan
pengajaran (teaching). Pembelajaran, disebut juga kegiatan pembelajaran atau
instruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang
membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu. Sedangkan
pengajaran adalah usaha membimbing dan mengarahkan pengalaman belajar kepada
peserta didik yang biasanya berlangsung resmi/formal.
Kemp
(1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dari pendapat tersebut, Dick and
Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set
materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan
hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2007 : 126). Selanjutnya,
dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa
dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa
strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan
yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari
strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu:
(1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning
(Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara
pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.Strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda
di bawah kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983; Degeng, 1989; Wena, 2009 p.5).
Weda (2009) menjelaskan strategi
pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam
upaya membelajarkan siswa. Sebagai suatu cara, strategi pembelajaran
dikembangkan dengan kaidah – kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang
pengetahuan tersendiri. Miarso
(2004:530) berpandangan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan yang
menyeluruh dalam sebuah sistem pembelajaran dalam bentuk pedoman dan kerangka
kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran. Miarso menekankan bahwa
strategi mencerminkan pendekatan mencapai tujuan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar