Oleh: Imam Subqi
Dalam proses pembelajaran ada banyak istilah yang dipakai dalam dunia
pendidikan diantaranya yaitu belajar dan pembelajaran.
Belajar
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memiliki
kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga
dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi pengetahuan dalam upaya
pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Belajar merupakan sebuah proses
yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi personal. (Hodgson,
1994, p.6). Agar
dapat berlangsung efektif dan efisien, proses belajar perlu dirancang menjadi
sebuah kegiatan pembelajaran. Dari sudut pandang pendidikan, belajar terjadi
apabila terdapat perubahan dalam hal kesiapan (readiness) pada diri seseorang
dalam berhubungan dengan lingkungannya. Setelah melakukan proses belajar
biasanya seseorang menjadi lebih respek dan memiliki pemahaman yang lebih baik
(sensitive) terhadap objek, makna, dan peristiwa yang dialami. Melalui belajar,
seseorang akan menjadi lebih responsif dalam hal melakukan tindakan.
(Snelbecker. 1974).
Yusufhadi Miarso memaknai
istilah pembelajaran sebagai aktivitas atau kegiatan yang berfokus pada kondisi
dan kepentingan pemelajar (learner centered). Istilah pembelajaran digunakan
untuk menggantikan istilah “pengajaran” yang lebih bersifat aktivitas yang
lebih berfokus pada guru (teaderh centered). Kegiatan pengajaran harus
dibedakan dari kegiatan pembelajaran.
Pengajaran merupakan istilah
yang diartikan sebagai penyajian bahan ajaran yang dilakukan oleh seorang
pengajar. Berbeda dengan istilah pengajaran, kegiatan pembelajaran tidak harus
diberikan oleh pengajar, karena kegiatan itu dapat dilakukan oleh perancang dan
pengembangan sumber belajar, misalnya seorang teknolog pembelajaran atau suatu
tim yang terdiri dari ahli media dan ahli materi ajaran tertentu. Istilah
pembelajaran telah digunakan secara luas bahakan telah dikuatkan dalam
perundangan yaitu dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, (Miarso, 2004.p.144).
Pembelajaran
adalah proses yang dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar
yang sengaja dilakukan atau bersifat intensional dalam diri individu.
Pembelajaran merupakan sesuatu hal yang bersifat eksternal yang sengaja
dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar internal dalam diri
individu.
Implementasi desain sistem
pembelajaran dimulai dari kegiatan analisis untuk menggambarkan masalah yang
perlu diatasi. Setelah dapat menentukan masalah yang sesungguhnya (the real
problems) maka langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif solusi yang
akan digunakan. Seorang perancang program pembelajaran perlu menentukan solusi
yang tepat dari berbagai alternatif yang ada. Selanjutnya ia dapat menerapkan
solusi tersebut untuk mengatasi masalah. Evaluasi merupakan langkah selanjutnya
diperlukan untuk menilai apakah solusi yang diterapkan efektif dan efisiensi
dalam mengatasi masalah.
Pembelajaran dapat dirancang
sebagai sebuah sistem dengan komponen-komponen yang saling berinterfungsi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Upaya untuk memahami proses pembelajaran
sebuah sistem dikenal dengan istilah pendekatan sistem atau system approach.
Istilah pendekatan sistem
dapat diartikan sebagai sebuah proses yang logis dan berulang yang dapat
digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu program pembelajaran (Dick
and Carey, 2005.p367). pendekatan sistem dapat jug adimaknai sebagai sebuah
prosedur yang dapat digunakan oleh perancang pembelajaran untuk menciptakan
sebuah kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pendekatan sistem
terdiri dari langkah-langkah yang sistematik dan sistemik yang perlu digunakan
untuk menciptakan aktiviats pembelajaran yang sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan. Komponen-komponen dari sebuah sistem pembelajaran yang saling
berinterfungsi meliputi: tujuan, metode,
media, dan strategi pembelajaran, dan evaluasi serta umpan balik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar